Jumat, 30 November 2007

Midnight Babble . . .

Wah !!! hari ini saya ditegur oleh tiga orang secara langsung untuk tiga macam kebodohan dan ketidaktelitian, yang diikuti oleh permintaan maaf secara langsung. Harusnya itu tidak usah terjadi. Tapi ya bagaimana lagi?


teguran pertama : waktu naik motor di jalan kebon bibit di bawah jembatan pasupati, entah kenapa saya ambil jalur kanan. Jelas aja bapak yang bersepeda motor berlawanan arah dengan saya berteriak : "hey ngapain lu?"dan saya cuman bisa berkata :"maaf pak maa-aaaaf" hah dasar !!!

teguran kedua : waktu naik motor di perempatan pintu tol pasteur, niat mau nyelip-nyelip diantara kemacetan lalu-lintas yang entah apa penyebabnya, stang motor menyenggol spion sebuah sedan mewah. Saya sendiri kaget.. perasaan mbak vega masih cukup ramping untuk memasuki celah lebar antar mobil itu. Dugggg (keras banget), dan spontan sang empunya mobil mengklakson saya.. Diiiiiinnnnnnnn, waduh saya pun cuman bisa melambaikan tangan yang bersalut sarungtangan hitam, sebagai simbol kata "maa-aaafff"

teguran ketiga : ketika chating via sebuah messenger terkenal dengan seorang kawan. Gurauan yang memang niatnya benar-benar hanya untuk bergurau, berubah menjadi kata-kata yang ternyata menyakitkan hatinya. Dan akhirnya percakapan pun berubah menjadi hujan kata "maaf"

Waduuuhhh... Aldiii.. what's wrong with you?

Share/Save/Bookmark (Read More/Dilanjut yuuk)

Rabu, 28 November 2007

manusia pasti merasakan sakit

sesehat apapun manusia
sekuat apapun tubuhnya
pasti pernah merasakan sakit
cukup menderita walau hanya dicabut sedikit nikmatnya


senangnya bisa berangsur pulih
dari kondisi kurang sehat
tetap sabar
tetap berjuang
buat seorang kawan lama
yang sedang terbaring lemas
di sebuah ranjang di rumah sakit

Share/Save/Bookmark (Read More/Dilanjut yuuk)

Rabu, 21 November 2007

berdagang??

satu prinsip yang saya dapat ketika kita sedang berdagang :
niatkanlah untuk banyak-banyak memberi,


insyaALLAH kelak kita akan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar... semua hanya butuh waktu, tetapi jika niat awalnya terlalu banyak meminta, justru milik kita akan lebih banyak terambil.

Share/Save/Bookmark (Read More/Dilanjut yuuk)

Sabtu, 17 November 2007

Lost in the City . . .

sketch by aldi.daswanto(c)2007

LOST in -CompletelyStrange- Giant City under the midday Sun...
p l e a s e . . . pull me out !!!

Share/Save/Bookmark (Read More/Dilanjut yuuk)

Jumat, 16 November 2007

Apotek Linux... Lucu Juga

Kebetulan saya bekerja sebagai apoteker penanggungjawab di apotek yang mesin kasirnya menggunakan komputer... dulu menggunakan windows, tapi berratus-ratus virus/worm/apapun itulah namanya bersarang di komputer itu...pusing, karena sangat banyak flashdisk yang masuk ke komputer tersebut.


Akhirnya dua hari yang lalu saya install LinuxMint di komputer kasir itu, saya pakai openoffice.org calc sebagai mesin kasirnya (asalnya mau install ubuntu, tapi berhubung tidak ada koneksi internet, dan belum punya DVD repo, jadi niatnya diurungkan dulu)...

Sekarang komputer kasir bebas virus, siapapun bebas mencolokkan flashdisk, lagu dan video tetap bisa dinikmati, dan yang lebih penting, pegawai apotek tidak terlalu menyadari bahwa komputer sekarang sudah bukan windows lagi...

Jadi, siapa bilang linux itu susah dan menyeramkan?? Setuju?

Share/Save/Bookmark (Read More/Dilanjut yuuk)

Apotek Gratis... kapan ya??

Iseng mengetikkan kata "Apotek Gratis" di google
eh ternyata hasilnya :


Yah mudah-mudahan mimpi itu bisa terwujud... berawal dari cita-cita, mimpi, asal konsisten aja, siapa tahu bisa benar-benar terwujud.

Share/Save/Bookmark (Read More/Dilanjut yuuk)

Rabu, 14 November 2007

catatan kecil dari apotek . . .

kejadian satu :
Tadi sore (11 November 2007 sekitar pukul 18.00), ada seorang bapak beserta istrinya belanja ke apotek. Beliau bermobil, dan tentu saja terlihat sebagai orang yang sangat-sangat "berada". Belanjanya, saya masih ingat : Curcuma Emultion, Supramox syrup, Lafalos cream, alloris tablet. Ditotal jendral ada sekitar 45500 rupiah. Semua berjalan normal. Sampai pada tahap pembayaran dan sang Bapak meminta kwitansi pembayaran, saya buatkan kwitansi seadanya sesuai dengan jumlah transaksi. Setelah sang Bapak keluar apotek, dia balik lagi tuh... ternyata eh ternyata ada request khusus berhubungan dengan kwitansi yang saya berikan tadi. Request beliau : mohon di kuitansi ditulis rincian belanjanya, tapi yang ditulis cuman Curcuma emultion dan Supramox. Yang lain jangan ditulis ya? Tulis juga kalau resep obat itu dikeluarkan oleh dr.Kelly, supaya bisa minta klaim ganti obat ke perusahaan, tapi jumlahnya tetap 45500 ya?. Dalam hati, saya berpikir, "wah korupsi kecil-kecilan nih Pak?"

A (Aldi) : "Maaf Pak, untuk penulisan kwitansi, harus ditulis semuanya, atau minimal harga yang ditulis harus sesuai dengan harga obat yang dibeli."
B (Bapak) : "Loh kok gak bisa? Kaku banget sih apotek ini? Apotek lain aja bisa kok. Aneh apotek ini. "

A : "Iya Pak, memang seperti itu aturannya, apotek ini sudah punya aturan baku. Saya hanya menjalankan aturan, takutnya urusan dengan atasan saya bakal susah Pak."
B : "Kaku banget sih, ya sudah deh, terserah Anda saja...(sambil memperlihatkan muka kesal plus sedikit senyum kecut)"
A : "Maaf ya Pak?"
Sang Bapak langsung berjalan keluar apotek sambil geleng-geleng kepala dan tersenyum kecut kepada istrinya.

Saya juga cuman bisa tersenyum kecut (walau tetap manis). Coba kita telaah kata-kata saya kepada bapak tadi :
"Iya Pak, memang seperti itu aturannya, apotek ini sudah punya aturan baku. Saya hanya menjalankan aturan, takutnya urusan dengan atasan saya bakal susah Pak."

Sebenarnya yang dimaksud dengan "aturan" adalah Islam, karena Islam memang melarang ummatnya untuk berbohong.
Yang dimaksud "Saya hanya menjalankan aturan" adalah karena saya adalah seorang Muslim, jadi tugas saya adalah menjalankan apa yang telah diatur oleh Islam.
Yang dimaksud "takutnya urusan dengan atasan saya bakal susah", ya karena kalau berbohong, urusan saya dengan Allah SWT kelak bakal susah, bukan atasan-atasan yang lain, Lha wong apotek ini kan saya Apotekernya.

Terlihat simpel, sepele, tapi tetap saja berbohong. . .


kejadian dua (masih 11 November 2007, malam sekitar pukul 20.00) :

B (Bapak) : ada obat asam urat merek X? (lagi-lagi seorang bapak bermobil mewah datang)
A (Aldi) : waduh maaf Pak, untuk merek itu sih kita belum ada, nanti kami sediakan deh . . .
B : waduh, kalau obat anti sakit untuk asam urat? Yang bagus apa ya?
A : ohh pakai merek ini aja Pak, harga per tabletnya segini... bagus kok
B : oh gitu ya? bisa beli ngeteng nggak? gak harus satu strip ?
A : boleh Pak, beli 4 dulu aja, jangan lupa sehari maksimal 3 tablet, dan harus diminum setelah makan, karena kalau diminum saat perut kosong, sering terjadi perih di lambung.
B : Oh gitu ya? Siap deh... Eh numpang tanya, di sini ada Esilgan ? (Salah satu merek obat psikotropika dengan kandungan Estazolam, red.)
A : Waduh belum punya juga tuh Pak, lagian obat itu harus dibeli dengan resep, tidak dijual bebas
B : Iya saya tahu, dulu waktu apotek ini belum berganti pemilik, kalau saya mengeluh susah tidur, suka dikasih Esilgan sama yang jaga apoteknya, bahkan ditawari untuk beli satu Box. Disini bisa? Nanti kalau bisa kabari saya ya?
A : waduh Pak, tidak bisa begitu, lagian kalau memang saya keluarkan obat Esilgan satu box, bakal ribet dalam hal pelaporan ke dinas kesehatan, dan memang undang-undangnya seperti itu... (dalam hati, waduh kalo memang betul-betul kejar omset, kasih aja si Bapak ini Esilgan satu box, tapi kan profesi apoteker ini ada kode etiknya, jualan di apotek itu bukan hanya kejar omset, inget sumpah apoteker dulu)

Kesimpulan :
Waduh Gawat, berarti dulunya apotek ini benar-benar GILA!!! Masak nawarin psikotropika se-box ke pelanggan? Beli se-box dengan resep dokter pun harus betul-betul konfirmasi ke dokter yang meresepkan, terus bagaimana nasibnya memberikan se-box tanpa resep?

Share/Save/Bookmark (Read More/Dilanjut yuuk)

Sabtu, 10 November 2007

norak 1.0


aldidas(c)2007
hasil kerjaan iseng nungguin hujan . . .

Share/Save/Bookmark (Read More/Dilanjut yuuk)

Jumat, 09 November 2007

My Ubuntu's Screenshots

1. Minimize Effect
ini tampilan ketika sedang me-minimize sebuah window . . . lagi-lagi mirip "kelakuan" MacOs X






2. Expo
ini tampilan dari plug-in expo . . . layar laptop-ku jadi sangat-sangat luas, dan makin elegan dengan adanya bayangan layar di"lantai"





3. Shift Switcher
cover-flow !!! serasa sedang menggunakan MacOS X (kaya yang pernah aja) :P






4. Scale
scale mantaph... buat saya, ini plug-in paling bermanfaat, ya mirip expose di MacOS X






5. Water Effect
desktop ubuntu-ku kehujanan . . . toloooong







6. 3D Cube
This in the great 3d Cube . . .puter sana, puter sini apalagi ada reflection di lantainya . . . makin elegan saja.






7. Fire on the Screen
if a picture paint a thousand words . . .







8. Window Previews
Lihat thumbnail di panel yang memperlihatkan konten video yang sedang diputar? Windows Vista pun berhasil bertekuk lutut . . .






Masih tertarik untuk menggunakan Microsoft Windows Vista yang mahal? Sesekali coba gunakan linux (esp. Ubuntu). . . everything is Free . . .

Share/Save/Bookmark (Read More/Dilanjut yuuk)

25 tahun . . .

alhamdulillah, genap 25 tahun
bandingkan daftar kesuksesan dan daftar kegagalan
buat daftar rencana-rencana yang belum terrealisasikan
evaluasi kesalahan
just try to be a better man

what's next??
november 10th 2007


Share/Save/Bookmark (Read More/Dilanjut yuuk)

Kamis, 08 November 2007

Mission Impossible 3 : Kesehatan dan Pendidikan GRATIS !!!

Salah seorang senior pernah berkata,"Memang membiasakan orang untuk memperoleh yang gratis itu kurang baik. Namanya tidak mendidik, karena dengan gratis akan menjadikan seseorang tidak berusaha lebih untuk bisa mendapatkan apa yang diinginkannya."

Hmm... setelah dipikir-pikir ada benarnya juga pendapat beliau. memberi gratis mirip-mirip dengan konsep membantu seseorang dengan memberi ikan bukan kailnya. Padahal alangkah baiknya apabila menolong orang dengan konsep memberi kail bukan ikannya secara langsung. Setuju !!! Sepakat !!! Dukung lah Dukung !!!

Tapi saya memiliki pandangan lain tentang gratis ini. Memang apabila segala hal digratiskan, maka hidup tidak akan seru lagi. Tidak ada yang namanya tantangan, keinginan berkembang, semangat berkompetisi secara positif, bahkan hidup ini bakalan sangat-sangat linier. Nggak seru... tapi tidak lantas mengubah pandangan saya bahwa semua yang gratis itu tidak mendidik. Ada beberapa perihal yang apabila digratiskan (dengan beberapa syarat tentunya) maka akan menjadikan negeri ini lebih baik berkembang.

Yang pertama : pendidikan, yang kedua : kesehatan. Kenapa? Karena pendidikan dan kesehatan merupakan dua pilar pokok kondisi kesejahteraan suatu masyarakat. Apabila seluruh lapisan masyarakat memperoleh pendidikan dan fasilias kesehatan yang baik, maka insyaALLAH negeri ini akan bergerak bergeser ke arah yang jauh lebih baik. Jangan sampai pendidikan dan kesehatan yang baik menjadi milik orang-orang berada, sehingga orang-orang yang memang memiliki kekurangan dari segi harta akan tersisihkan. Yang berkuasa adalah yang memiliki modal, sedangkan non-pemilik modal akan tenggelam perlahan-lahan.

Saya tidak terlalu mengerti tentang seluk-beluk dunia pendidikan, maka yang akan saya perdalam adalah permasalahan kesehatan masyarakat. Dan karena profesi saya adalah apoteker/pharmacist, maka sektor obat-obatanlah yang secara spesifik akan saya perdalam.

Sebelum melangkah lebih jauh, sekedar intermezzo : sebenarnya gratis yang seperti apa? Dan kenapa bisa gratis? Tentu gratis yang terarah, tidak asal gratis, dan gratis tersebut harus dengan beberapa syarat yang terpenuhi. Sebenarnya semua ini berawal dari konsep subsidi. Bahkan di dalam Islam pun konsep zakat dengan baitul maal-nya sarat dengan konsep subsidi. Seseorang yang memiliki kelebihan diwajibkan menyisihkan hartanya untuk baitul maal, sehingga para pengurus baitul maal akan menggunakan harta yang terkumpul untuk kepentingan negara dan rakyat. Saling subsidi. Sehingga tidak ada yang merasa kekurangan. Bahkan jika mendengar kisah zaman khalifah Umar bin Abdul-Aziz, para petugas baitul maal begitu kebingungan mencari orang yang pantas untuk disubsidi (pantas dizakati), karena seluruh anggota masyarakat adalah pemberi subsidi (wajib zakat). Lain dulu lain sekarang. Kalau dulu orang-orang malu jika ternyata dirinya masuk ke dalam golongan yang pantas dizakati, maka sekarang ketika malam 1 Syawal, orang-orang berebut untuk mendapatkan jatah zakat fitrah. Bisa dikatakan, salah satu faktor pembentuk kondisi mental seperti ini adalah sistem pendidikan yang kurang baik.

Bayangkan, lagi-lagi ini negeri utopia versi saya, bila fasilitas pendidikan dan kesehatan sudah tidak menyulitkan masyarakat kita, tentu anggota masyarakat akan lebih fokus kepada hal-hal lain yang lebih produktif yang belum sempat terpikirkan saat ini. Perkembangan pengetahuan, ilmu dan teknologi yang dibarengi oleh kematangan kualitas akhlaq individu dari masing-masing anggota masyarakat. Berawal dari konsep subsidi berbasis zakat, maka terbentuklah sebuah masyarakat modern, bahkan menjadi pusat peradaban dunia seperti pada zaman Daulah Abbasiah di Baghdad dulu.

Ayo... ada yang mau bergerak -minimal berpikir- bersama-sama dengan saya? Sebenarnya sistem subsidi kesehatan -terutama distribusi obat- yang cocok bagi seluruh lapisan masyarakat itu seperti apa? Sehingga bagaimanapun kondisi keuangan seseorang, apabila suatu saat orang itu sakit, maka ia akan tetap memperoleh obat dengan kualitas yang baik, kalau perlu GRATIS.

CMIIW - Correct me if I'm Wrong - feel free to comment :)

Share/Save/Bookmark (Read More/Dilanjut yuuk)

Selasa, 06 November 2007

benang jingga . . .

sudah sebulan ini saya terlalu sibuk
berkutat dengan berbagai benang kusut
yang hanya pantas untuk diurai

mencoba memisahkan benang-benang jingga
dari benang-benang lain yang membelitnya

tidak mudah
tapi
bukannya tidak mungkin

Share/Save/Bookmark (Read More/Dilanjut yuuk)

catatan iseng . . .

tagline di metro TV :
haruskah negara campur tangan dalam urusan agama?

komentar :
dasar sekuler...

pengalaman lain :
metro TV pernah "mengadu" tokoh JIL (Jaringan Islam Liberal) dan tokoh dari MUI dalam sebuah dialog mengenai aliran al-Qiyadah, dan berhasil dengan sukses membuat frame bahwa tokoh JIL itu tokoh muda penuh ide+semangat+toleransi, sekaligus sukses membuat tokoh dari MUI sebagai sosok seorang tua yang terlihat agak "lemah" dan berpikiran kolot... presenternya pun

berpakaian tanpa jilbab layaknya wanita "modern" yang juga merupakan putri dari seorang pemuka agama kondang, ikut2an memperlihatkan nada bicara yang agak menyepelekan pendapat-pendapat tokoh MUI...

kesimpulan :
ada apa+siapa di balik Metro TV?

kesimpulan tambahan :
apakah saya termasuk orang yang cukup paranoid dan terobsesi dengan teori konspirasi?

(catatan iseng yang dibuat ketika sedang suntuk mengerjakan administrasi apotek, sambil menonton Metro TV)

Share/Save/Bookmark (Read More/Dilanjut yuuk)

ITB . . . no hard feeling please

Ada istilah baru yang memang baru saya dengar dari seorang kawan,
cukup menggelitik juga sih...
ITB = Institut Teknologi Buruh
ya, karena ITB hanya bisa mencetak buruh-buruh intelektual yang siap menjadi budak kaum kapitalis...
maaf kalau bahasanya agak kurang berkenan...

Kawan saya juga melanjutkan, katanya bangsa ini bisa maju kalau 2% dari total penduduknya cukup percaya diri untuk menjadi seorang entrepreneur. Data saat ini mengatakan bahwa jumlah entrepreneur indonesia baru sampai di angka 0,58% dari total jumlah penduduk.*)

*)Sumber data belum jelas...harus diverifikasi ulang, peace !!

Please . . . feel free to stand above your very own feet

Share/Save/Bookmark (Read More/Dilanjut yuuk)

Jumat, 02 November 2007

in rainbows . . .

Share/Save/Bookmark (Read More/Dilanjut yuuk)

masak - masak . . .

entah kenapa akhir-akhir ini jadi suka masak-masak gak jelas . . .
berawal dari bikin pancake gaya amerika yang diguyur sirup strawberry, terus bikin susu-kopi karamel, dan yang terakhir, tadi pagi, bikin roti goreng . . .

kalau di apotek kelaparan, demi pengiritan, akhirnya memutuskan untuk nggak beli makanan, dan akhirnya kembali berjibaku di dapur . . .

lumayan . . .

Share/Save/Bookmark (Read More/Dilanjut yuuk)