Hitung mundur menuju perubahan dalam hidup sudah dimulai...
silahkan klik disini
FeedBurner !!
Rabu, 23 April 2008
Countdown
Diposting oleh hitam :: jingga di 22.31 6 komentar
Label: fenomena jingga, jurnal
Selasa, 22 April 2008
rindu lama tak jumpa
Rindu lama tak jumpa
Dengan cicit merdu burung senja
Yang riang menghabiskan waktu
Membagikan ceria dengan cuma-cuma
Sudah lama pula tidak membalas sapa
Lambaian ramah pelepah daun pisang
Melambai lembut gemulai
Mengajak menari siapapun yang melintas
Atau menikmati merdunya dendang sungai kenangan
Menggemericik menggelitik
Melahirkan ensambel bebatuan tertumbuk air
Sahut menyahut menggiring angin
Kapan lagi bisa duduk bersama si pinus
Termenung saling merangkul menghadap ufuk barat
Menjaga ketenangan senja jingga hutan cemara
Melambaikan tangan tanda berpisah dengan matahari
Mungkin esok bisa sedikit meluangkan waktu
Atau mudah-mudahan lusa ada sedikit luang
Berbagi kisah, membagi kisah
Berkumpul dimalam hitam mengelilingi api unggun
Menghangatkan badan, mengusir dingin
Saling berpelukan hangat dengan alam
Bersama Burung senja, pelepah daun pisang,
Sungai kenangan, dan si pinus
Bersama mengagungkan namaMu
Diposting oleh hitam :: jingga di 07.57 1 komentar
Label: puisi
rindu dengan malam
beberapa hari ini
semakin sering kuterjaga
sampai hari berganti pagi
menikmati sunyi malam hari
membagi hati dengan sang bintang
ayo coba angkat tanganmu
goyangkan kekiri dan kekanan
ikuti nyayian sunyi dewi malam
meniup lembut seruling dedaunan
menggembala bumi agar terus berputar
wahai kawan
ayo coba bangun, kemaslah barang-barangmu
tanggalkan selimutmu, rapikan bajumu
ayo bersama kita nikmati sunyi malam
jauhkan diri dari hiruk pikuk siang
lihatlah, serangga malam sudah berarak beriring
siap menyambut kedatangan kita
ribuan kunang-kunang siap hadir
menyediakan lentera cadangan
menerangi jalan kita menembus gelap malam
tenang kawan, kita tidak akan pergi jauh
hanya sampai pekarangan belakang
tapi bersiaplah untuk terkejut
dengan kepiawaian sang malam mengubah
dan menghidupkan bumi dengan selimut sepinya
seandainya malam ini bisa berlalu lebih lama
tentu akan kuhabiskan waktu untuk menghitung bintang
menyapa ranting-ranting bambu yang ikut menggumam
atau bergelantungan di ujung runcing bulan sabit
sambil banyak menuai kenangan manis bersama ibu, bapak dan adik-adikku
tapi malam akan segera berlalu
binatang malam sudah mulai sibuk kembali ke sarang
matahari sudah terlihat tak sabar menunggu giliran
memanggil bulan untuk segera pulang
kapal-kapal nelayan pun sudah mulai merubah haluan
ayo kembali kemasi barang-barangmu
kembali masuk ke kamar tidur hangatmu
ucapkan selamat tinggal pada kunang-kunang
jangan lupa berpamitan pada dewi malam
sampaikan rindumu, agar kelak dia pun merindukanmu
kan kutunggu malam-malam indah berikutnya
dimana bisa kuleluasa menikmati sunyi senyap ini
meninggalkan semua kegelisahan siang
hanya aku dan langit kelam juga bintang dan bulan sabit centil
yang hanya ingin bermain menikmati sepi, menikmati sunyi
Diposting oleh hitam :: jingga di 05.31 0 komentar
Label: puisi
Sabtu, 19 April 2008
hitam::jingga milikMu
00:34, jum’at, 18 April 2008, sunyi
Hanya jelas detak jarum detik dari dua buah jam dinding saling menyahut
Saat sunyi, memang hanya Engkau yang patut kupuji
Saat ramai esok siang, jika memang Engkau mengizinkan aku menghirup udara esok siang
Pun memang hanya Engkau yang patut kuagungkan
Malam menjelang pagi ini, mendadak hati merasa pedih sedikit teriris
Betapa sudah lamanya hati ini kering, jauh dari siraman cahaya-Mu
Tak terasa kening ini menyentuh sajadah kumal yang sudah bertahun-tahun aku gunakan
Seluruh beban berat, kukembalikan kepadaMu, melalui sujudku ini
Ya Allah, terimalah sujudku ini, iyyaaka na’budu waiyyaaka nasta’iin
Ya Allah, izinkan aku memohon ampunanmu
Membasuh segala dosa kejiku, aku tak layak
Tapi memang hanya Engkau yang Maha Mengampuni
Sudah terlalu banyak karunia, ni’mat, kemudahan
Yang Kau hadiahkan padaku
Tapi sangatlah jarang hati ini mengabdi padaMu
Sangatlah jarang, ikhlash hanya karena-Mu
menjadi satu-satunya alasanku untuk melakukan sesuatu
Sudah lama aku merindukan keheningan sesenyap ini
Izinkan aku menikmatinya, mendekatkan hati ini kepada-Mu
Menyebut nama-Mu sebagai nyanyian pengantar tidurku
Ya Allah, luruskan niatku
Inna shalaati wanusuki wamahyaaya wamamaati
Lillaahi rabbil ‘aalamiin
Ya Allah, janganlah Engkau jauhkan jalanku dari jalan-Mu
Mudahkanlah jalanku menuju jalan-Mu
Teguhkanlah hatiku untuk hidup dalam lindungan pedoman-Mu
Kuatkan aku untuk menghadapi dunia yang penuh senda gurau ini
Kokohkan kakiku menghunjam bumi-Mu untuk mempertahankan kemuliaan Islam-Mu
Kuatkan tanganku agar dapat lebih banyak berbuat hanya karena-Mu
Ya Allah, ampuni aku
Astaghfirullaahalladzii laa ilaaha illahuwal hayyul qayyuum
Wa atuubu ilaika
Diposting oleh hitam :: jingga di 05.28 0 komentar
Label: puisi
Selasa, 08 April 2008
undangan - undangan itu . . .
“Di, masak desain sekeren itu kamu jual murah?” begitulah seloroh seorang rekan mengomentari desain kartu undangan yang alhamdulillah selesai saya kerjakan dan saya jual dengan harga sangat-sangat murah kepada seorang kawan. “Emang kenapa gitu? Toh saya juga ngejualnya ke temen sendiri…” begitulah kira-kira jawaban saya sekenanya.
Ada kepuasan tersendiri diluar bayaran uang ketika kita berhasil mengerjakan suatu pekerjaan, dan berhasil membuat senang hati orang lain. Toh nggak selamanya semua bisa dibayar dengan uang. There’s something that money can’t buy. Persahabatan jauh lebih berharga dibandingkan uang. Dan karena niat awal ketika membuat undangan adalah menolong sahabat yang ingin melangsungkan pernikahan, maka memang bukan bayaran uanglah yang saya cari. Kalau toh memang ada uang tambahan dari pekerjaan mendesain kartu, ya alhamdulillah. Dan entah kenapa, akhir-akhir ini mendadak pesanan kartu undangan membanjiri laptop saya. Mungkin (mudah-mudahan) karena desain undangan yang saya kerjakan bisa diterima oleh orang lain, atau mungkin karena bulan-bulan ini adalah bulan musim nikah, terutama buat beberapa kawan dekat, wallahua’lam.
Tapi maaf kawan, jika biaya undangan yang saya desain tersebut terlihat mahal, karena memang biaya produksi kartu undangan tersebut lumayan tinggi, apalagi dengan kuantitas pemesanan dibawah 1000 lembar. Kalau kasusnya sudah begini, mau bagaimana lagi? Saya hanya bisa berusaha membuat desain kartu undangan seindah mungkin dan masih dapat mengakomodir harga yang sehemat mungkin, dan itu pun bukan pekerjaan yang mudah. Jadi sekali lagi, maaf buat kawan-kawan semua jika proses pembuatan kartu undangannya bisa memakan waktu yang cukup lama (lebih dari 2 minggu).
Mudah-mudahan pernikahan kawan-kawan semua dipenuhi keberkahanNya. Barakallahulaka wa baraka’alaika wajama’a bainakuma fii khair.
Diposting oleh hitam :: jingga di 22.25 1 komentar
Label: jurnal