Selasa, 22 April 2008

rindu dengan malam

beberapa hari ini
semakin sering kuterjaga
sampai hari berganti pagi
menikmati sunyi malam hari
membagi hati dengan sang bintang

ayo coba angkat tanganmu
goyangkan kekiri dan kekanan
ikuti nyayian sunyi dewi malam
meniup lembut seruling dedaunan
menggembala bumi agar terus berputar

wahai kawan
ayo coba bangun, kemaslah barang-barangmu
tanggalkan selimutmu, rapikan bajumu
ayo bersama kita nikmati sunyi malam
jauhkan diri dari hiruk pikuk siang

lihatlah, serangga malam sudah berarak beriring
siap menyambut kedatangan kita
ribuan kunang-kunang siap hadir
menyediakan lentera cadangan
menerangi jalan kita menembus gelap malam


tenang kawan, kita tidak akan pergi jauh
hanya sampai pekarangan belakang
tapi bersiaplah untuk terkejut
dengan kepiawaian sang malam mengubah
dan menghidupkan bumi dengan selimut sepinya

seandainya malam ini bisa berlalu lebih lama
tentu akan kuhabiskan waktu untuk menghitung bintang
menyapa ranting-ranting bambu yang ikut menggumam
atau bergelantungan di ujung runcing bulan sabit
sambil banyak menuai kenangan manis bersama ibu, bapak dan adik-adikku

tapi malam akan segera berlalu
binatang malam sudah mulai sibuk kembali ke sarang
matahari sudah terlihat tak sabar menunggu giliran
memanggil bulan untuk segera pulang
kapal-kapal nelayan pun sudah mulai merubah haluan

ayo kembali kemasi barang-barangmu
kembali masuk ke kamar tidur hangatmu
ucapkan selamat tinggal pada kunang-kunang
jangan lupa berpamitan pada dewi malam
sampaikan rindumu, agar kelak dia pun merindukanmu

kan kutunggu malam-malam indah berikutnya
dimana bisa kuleluasa menikmati sunyi senyap ini
meninggalkan semua kegelisahan siang
hanya aku dan langit kelam juga bintang dan bulan sabit centil
yang hanya ingin bermain menikmati sepi, menikmati sunyi

Tidak ada komentar: