Senin, 17 Maret 2008

bacalah, belajarlah . . .

Pada suatu sore dimana hujan gerimis mengguyur bumi, terjadilah sebuah percakapan menarik dengan seorang sahabat yang isinya kurang lebih :

“ Coba kamu pilih, lebih baik belajar untuk hidup atau hidup untuk belajar?
Kalau kamu memilih belajar untuk hidup, berarti belajar yang kamu lakukan hanya sebatas belajar secara teknis, bahkan mungkin value dari belajarmu hanya cukup dihargai oleh gelar-gelar akademis maupun pengakuan dari orang lain. Setelah belajar dan penghidupan kau peroleh, lantas kau mau apa? Lain halnya kalau kau memilih hidup untuk belajar. Belajar di sini berarti belajar yang tidak dibatasi oleh gelar, tidak dibatasi oleh disiplin ilmu tertentu, tidak dibatasi oleh waktu, dan tidak dibatasi oleh barier-barier yang sebenarnya kamu ciptakan sendiri. Lulus kuliah dan menjadi sarjana bukan berarti menjadi sok pintar lantas berhenti untuk mempelajari hal-hal lain. Berhasil menduduki posisi tertentu dalam sebuah perusahaan, bukan lantas menjadi yang paling wah, dan emoh menerima kritik orang lain. Dimanapun kamu, diposisi apapun kamu, semangat untuk terus belajar adalah salah satu semangat yang bakal terus mendorongmu untuk maju dan progresif. Lifelong learner...”


Okay... great...bahkan ayat pertama yang Allah SWT turunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui perantara Jibril a.s., adalah ayat yang memerintahkan kita untuk membaca dan terus belajar. Islam memang menuntut umatnya untuk menjadi seorang lifelong learner. Wallahua'lam

Iqra', bismirabbikalladzii khalaq . . .
-> Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang menciptakan
Khalaqal insaana min 'alaq
-> Yang menciptakan manusia dari segumpal darah
Iqra' warabbukal akram
-> Bacalah, dan Tuhanmu yang Maha Pemurah
Alladzi 'allama bil qalaam
-> Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam
'Allamal insaana maa lam ya'lam
-> Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya

1 komentar:

Anonim mengatakan...

aldi saya boleh pinjem puisi kamu untuk di kompilasi di BUKU saya??

MAkasi sebelumnya dan sesudahnya..

Nuhun

rambu