Rabu, 18 Juli 2007

indonesia kalah (lagi)

Kemarin sore, saya sedang asik jalan-jalan sendirian sambil melihat-lihat perkembangan teknologi gadget terbaru di BEC (walau sebenernya gak nemu yg baru-baru amat sih), dan mentok-mentoknya malah survey harga laptop, siapatau bisa beli satu buat mendongkrak kefektifitasan kerja sehari-hari. Eh gak taunya BEC sore ini agak beda... banyak kerumuman orang bersorak !!! ada teriakan kecewa, teriakan semangat !!! Ada apa gerangan??

Ohhh ternyata Indonesia sedang melawan Korea Selatan...eh iya ya?? sore ini kan ada pertandingan yang dinanti sama banyak penggemar sepakbola tanah air. Dan perhatian saya pun jadi ikut-ikutan teralihkan ke pertandingan Indonesia-Korsel.... Walau sebenarnya bukan penggemar sepakbola, ternyata pertandingan sore ini asik juga. Asik bukan karena penampilan tim nasional (PSSI) yang bagus atau jalannya pertandingan yang seru, tapi asik karena ternyata masih sangat banyak warga negara Indonesia yang masih memiliki niat besar untuk membela negaranya. Gak peduli siapa, yang penting dukung timnas. Jarang-jarang kan?? Bahkan tiket pertandingan Timnas pun sudah ludes terjual sejak kemarin... Saluuuut.

Indonesia bisa bersatu hanya gara-gara sepakbola? atau hanya "kelihatan" bersatu?? Terus kalau pertandingannya selesai masih mau tetap bersatu?? heh... kita bisa mudah bersatu biasanya kalau ada satu musuh besar yang dihadapi bersama. Karena sore tadi "musuh" Indonesia adalah Korsel, makanya Indonesia bisa bersatu. Nah biar bisa terus bersatu, apakah kita harus cari musuh dulu? Kira-kira apa/siapa yang cocok dijadikan musuh bersama?? Amerika mungkin ya?? atau musuh-musuh lain seperti kemiskinan? korupsi? Whatever . . .

Berbicara tentang kalah, sepertinya negeri berkolam susu ini memang langganan untuk kalah. Negeri makmur yang dimanjakan oleh sumber daya alam-nya ini memang entah langganan, hobby atau terpaksa untuk selalu kalah. Loser country yang berawal dari loser citizen. Mental warga negaranya adalah mental pecundang. (kok jadi mencela bangsa sendiri gini ya???) jangan-jangan dengan berkata sedemikian rupa, saya termasuk ke dalam warga-negara pecundang tadi?? mudah-mudahan tidak . . . potensi negeri ini begitu besar, sangat-sangat besar. Tanah negeri ini subur karena darah para pahlawan - syuhada yang menggadaikan nyawa demi merdekanya bumi nusantara.

Kalah satu kali wajar, tapi kalah terus-menerus? berarti ada sesuatu yang salah. Otak ras Melayu dan otak ras Kaukasoid (bangsa kulit putih) sama kok. Sama-sama otak manusia. Lantas kenapa?? Kurang bersyukurkah? Kurang Percaya Diri? Atau memang sifat pesimis yang terlalu dominan menjadikan bangsa ini sebuah bangsa yang terus berada "dibawah" ? Mungkin juga ya??... karena kekuatan pikiran adalah satu kekuatan yang benar-benar dahsyat, dan seseorang bakal menjadi seperti apa yang dia pikirkan.

Ayolah Indonesia, jangan pesimis terus... Saya teringat cerita yang diungkapkan oleh salah seorang ulama besar. "Hidup adalah padang lebat ilalang. Tugas kita adalah membabat habis ilalang itu. Walau bekal kita hanya sebilah pisau kecil, jangan berkecil hati... mulailah membabat ilalang! Karena siapatau dengan mulai membabat, keesokan hari Allah SWT memberi kita sebilah golok atau bukan tidak mungkin, Allah SWT memberi kita satu unit traktor..." jadi... optimalkan hal apapun yang kita punya...syukurilah yang kita punya... insyaAllah Indonesia bakal bangkit . . .

Tidak ada komentar: