Kamis, 16 Agustus 2007

Mari Jadi Orang-Orang yang Tidak Biasa

Belakangan ini, berbagai macam bayangan akan rencana-rencana besar di masa yang akan datang, selalu datang membayang. Allah SWT hanya memberi manusia satu kali jatah hidup. Lantas, kenapa dalam hidup yang hanya sekali itu, manusia mau menjalaninya dengan jalan hidup yang biasa-biasa saja??

Sekolah, Kuliah, Kerja, Nikah, Punya Anak, Pensiun, Menikmati hari tua bersama keluarga, Mati... Nampak sangat-sangat biasa ya? Sangat banyak orang yang menjalani hidup seperti itu. Dan tentu saya nggak mau sama dengan orang lain. Saya mau beda...

Hidup ini bukan cuma untuk jadi yang "ordinary" saja...orang-orang luar biasa yang tercatat dalam sejarah juga memiliki hidup yang luar biasa...hidup mereka tidak sama dengan kehidupan orang lain disekitarnya... because of that, i don't want to be just an ordinary people...

Rencana besar... mulai dari mana ya??
Jadi kerangka berpikirnya seperti ini... Saya apoteker. Saya punya hutang untuk mengamalkan ilmu farmasi kepada orang-orang di sekitar saya berada. Informasi tentang cara menggunakan obat yang benar kepada mereka. Itu mutlak. Seperti halnya profesi-profesi lain (dokter, pengacara, akuntan, arsitek, dll), banyak yg berpendapat, kita harus mendapatkan "uang" jasa profesi atas apa yang telah kita lakukan kepada orang lain. Pasti ada harapan besar di tiap benak para apoteker, suatu saat nanti di Indonesia, jika seseorang bertanya sesuatu tentang obat kepada seorang apoteker, maka orang tersebut wajib membayar sejumlah uang kepada apoteker atas informasi yang telah didapatkannya. Yup apoteker dibayar karena telah memberi informasi kepada seseorang berkaitan dengan obat.

Tapi saya tidak setuju dengan konsep itu. Apoteker memang profesi. Dan karena profesi ini berkaitan dengan kesehatan, maka harusnya apoteker itu profesi sosial. Sehat adalah hak semua orang. Terus terang, saya tidak tega kalau harus meminta uang kepada seseorang yang sedang sakit hanya karena saya memberitahu sesuatu berkaitan dengan obat kepada orang itu. Informasi kesehatan khususnya obat memang apoteker ahlinya. Tapi informasi itu kan milik semua orang, dan semua orang harus tahu. Yup suatu saat nanti, saya harus memiliki sarana kesehatan gratis... semua orang boleh mengaksesnya, silahkan gratis !!! Semua orang harus sehat !!! Dan insya4JJI ilmu yang saya miliki bisa dinikmati oleh semua orang.

Tentu tidak mudah, tapi juga tentu tidak mustahil. Nah berhubung apa yang akan saya siapkan adalah sesuatu yang gratis, maka harus ada sokongan dana cukup besar untuk mewujudkannya. Cari dana dari sekedar bekerja di apotek sebagai Apoteker Pengelola Apotek?? Mau kejar omset berapapun sepertinya tidak cukup untuk sumber dana awal embrio sarana kesehatan gratis. Menurut istilah yang sudah sangat kesohor yang dicetuskan oleh Robert Kiyosaki, apoteker adalah self-employed... kamu adalah sistem, karena idealnya, apotek tidak boleh buka kalo gak ada apotekernya. Dan sebagai self-employed, mesin penghasil uang tidak bisa maksimal. Uang bisa lebih lancar mengalir jika posisi kita sudah bergeser ke quadrant entrepreneur. Oleh karena itu, sekarang saya sedang berusaha membangun "sesuatu" yang bisa membantu saya mengumpulkan dana lebih banyak lagi.

Biarlah, insya4JJI saya ridha jika hampir setiap hari (bahkan jam 22.00 sekalipun) saya harus bermotor-ria dari sekitaran holis (apotek) ke daerah sarijadi (base camp fleur !!). Inilah seninya, dan saya harus lebih banyak belajar tentang manajemen waktu. Insya4JJI ketika ada suatu cita-cita yang memang benar-benar ingin kita capai, akan selalu ada kekuatan yang bisa mendorong kita menuju ke sana.

Mewujudkan sarana kesehatan gratis, Jika ditarik akar permasalahannya adalah hanya untuk sekedar mencari ridha-Nya, mencari cinta-Nya...karena ilmu mau bagaimanapun harus diamalkan, dan ilmu yg bermanfaat adalah salah satu amalan yang tidak pernah putus, walau kita telah mati. Subhanallah. Allahu Akbar !!!

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya." (Q.S. Al-Bayyinah : 7-8)

6 komentar:

abahsangpenyamun mengatakan...

hapunten anu kasuhun. lain rek ngajarkeun ngojay ka meri, da tangtu inyana nu leuwih apal.

biasa atau engga biasa, tentunya setiap orang lebih tau apa yang sudah dia rencanakan dan apa yang sudah dia jalani.

jaya waluya na manusa mah lain ku deuleu, reungeu, atawa angseu. tapi ku niat jeung sareat. insyaAllah.

bravo, gutlak bro.

hitam :: jingga mengatakan...

satuju pisan bah . . .

dan yang pasti sih saya nulis ini lebih ke nyemangantin diri saya sendiri . . . saya ingin berbuat sesuatu yang "tidak biasa", minimal sesuatu yang belum pernah orang lain lakukan . . .

hatur nuhun atas masukan + dukungannya

tendy mengatakan...

setuuujuuuu!!! ikutan dong project sarana kesehatan gratisnya...

Fajar Ramadhitya P mengatakan...

ass.
Slm kenal, idenya cukup menarik, tapi kayanya kurang membumi, terlalu langitan...

hitam :: jingga mengatakan...

bagi saya ide memang harus berangkat dari sesuatu yang langitan... jadi kalau ternyata tidak tercapai ya minimal sampai ke awan... salam kenal juga mas fajar.

Anonim mengatakan...

berarti "jatuh" dong? dari langit ke (cuma) awan.
kenapa tidak memulai dari bumi, lalu menapak ke langit...