00:34, jum’at, 18 April 2008, sunyi
Hanya jelas detak jarum detik dari dua buah jam dinding saling menyahut
Saat sunyi, memang hanya Engkau yang patut kupuji
Saat ramai esok siang, jika memang Engkau mengizinkan aku menghirup udara esok siang
Pun memang hanya Engkau yang patut kuagungkan
Malam menjelang pagi ini, mendadak hati merasa pedih sedikit teriris
Betapa sudah lamanya hati ini kering, jauh dari siraman cahaya-Mu
Tak terasa kening ini menyentuh sajadah kumal yang sudah bertahun-tahun aku gunakan
Seluruh beban berat, kukembalikan kepadaMu, melalui sujudku ini
Ya Allah, terimalah sujudku ini, iyyaaka na’budu waiyyaaka nasta’iin
Ya Allah, izinkan aku memohon ampunanmu
Membasuh segala dosa kejiku, aku tak layak
Tapi memang hanya Engkau yang Maha Mengampuni
Sudah terlalu banyak karunia, ni’mat, kemudahan
Yang Kau hadiahkan padaku
Tapi sangatlah jarang hati ini mengabdi padaMu
Sangatlah jarang, ikhlash hanya karena-Mu
menjadi satu-satunya alasanku untuk melakukan sesuatu
Sudah lama aku merindukan keheningan sesenyap ini
Izinkan aku menikmatinya, mendekatkan hati ini kepada-Mu
Menyebut nama-Mu sebagai nyanyian pengantar tidurku
Ya Allah, luruskan niatku
Inna shalaati wanusuki wamahyaaya wamamaati
Lillaahi rabbil ‘aalamiin
Ya Allah, janganlah Engkau jauhkan jalanku dari jalan-Mu
Mudahkanlah jalanku menuju jalan-Mu
Teguhkanlah hatiku untuk hidup dalam lindungan pedoman-Mu
Kuatkan aku untuk menghadapi dunia yang penuh senda gurau ini
Kokohkan kakiku menghunjam bumi-Mu untuk mempertahankan kemuliaan Islam-Mu
Kuatkan tanganku agar dapat lebih banyak berbuat hanya karena-Mu
Ya Allah, ampuni aku
Astaghfirullaahalladzii laa ilaaha illahuwal hayyul qayyuum
Wa atuubu ilaika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar