“Di, masak desain sekeren itu kamu jual murah?” begitulah seloroh seorang rekan mengomentari desain kartu undangan yang alhamdulillah selesai saya kerjakan dan saya jual dengan harga sangat-sangat murah kepada seorang kawan. “Emang kenapa gitu? Toh saya juga ngejualnya ke temen sendiri…” begitulah kira-kira jawaban saya sekenanya.
Ada kepuasan tersendiri diluar bayaran uang ketika kita berhasil mengerjakan suatu pekerjaan, dan berhasil membuat senang hati orang lain. Toh nggak selamanya semua bisa dibayar dengan uang. There’s something that money can’t buy. Persahabatan jauh lebih berharga dibandingkan uang. Dan karena niat awal ketika membuat undangan adalah menolong sahabat yang ingin melangsungkan pernikahan, maka memang bukan bayaran uanglah yang saya cari. Kalau toh memang ada uang tambahan dari pekerjaan mendesain kartu, ya alhamdulillah. Dan entah kenapa, akhir-akhir ini mendadak pesanan kartu undangan membanjiri laptop saya. Mungkin (mudah-mudahan) karena desain undangan yang saya kerjakan bisa diterima oleh orang lain, atau mungkin karena bulan-bulan ini adalah bulan musim nikah, terutama buat beberapa kawan dekat, wallahua’lam.
Tapi maaf kawan, jika biaya undangan yang saya desain tersebut terlihat mahal, karena memang biaya produksi kartu undangan tersebut lumayan tinggi, apalagi dengan kuantitas pemesanan dibawah 1000 lembar. Kalau kasusnya sudah begini, mau bagaimana lagi? Saya hanya bisa berusaha membuat desain kartu undangan seindah mungkin dan masih dapat mengakomodir harga yang sehemat mungkin, dan itu pun bukan pekerjaan yang mudah. Jadi sekali lagi, maaf buat kawan-kawan semua jika proses pembuatan kartu undangannya bisa memakan waktu yang cukup lama (lebih dari 2 minggu).
Mudah-mudahan pernikahan kawan-kawan semua dipenuhi keberkahanNya. Barakallahulaka wa baraka’alaika wajama’a bainakuma fii khair.
1 komentar:
emang ada yang komplain harganya kemahalan ya di??
seru euy..dijadiin posting..he he
-u know who-
Posting Komentar